Monday, January 12, 2009

ketika pelangi tak lagi berwarna
ketika mentari tak lagi hangat
ketika senja tak lagi jingga

keindahan menjadi hampa
ke-agung-an menjadi tiada
kerinduan selaksa bara

lalu,
mengapa harus kupertahankan?


(memoar of Atiq)

1 comment:

Anonymous said...

Sewaktu aku diam, sesungguhnya aku ini bicara, Sudah lama sekali aku tidak mengenal bahasa budiman, Belum lagi aku keluar menjumpai pagi, dari kebisuan rimba,
Kalimatku selalu patah, terantuk hatimu, sedang jiwaku yang yang tak selaksa, tak setebal sutera tenun gadis india.
Tapi di kanan kiriku, ada sepasang sayap yang senantiasa bergetar, ingin membawaku keluar ruang dan waktu.
Cinta adalah dirimu, Rindu adalah diriku,.... Kita sama sama pencari duka.............