Wednesday, December 12, 2007


harapan
asa
jiwa

semoga selalu menari
di dalam hatiku
dan hatinya

Tuesday, December 4, 2007

Longing for You--part 3

It's done
and
Gone

Hhhhhh......

Monday, December 3, 2007

Jika Tak kautemu

Jika tak kautemu yang kau mau dalam sajakku,
bayangkan saja kaki-kaki angin yang letih
pada hamparan pasir yang melengkung putih
sampai jauh,
sampai tak sesuatu
mampu kausentuh
dengan pandangmu

Atau jerit sakit embun bening
tertikam runcing ranting

Dan biarkan anganmu berlari-lari kecil
seperti para tetanggamu di subuh hari Minggu
Biarkan ia jadi bukan bagian dari dirimu
menempuh lorong-lorong kelam tanpa lampu
yang di setiap tikungan menyimpan masa lalu

Menggigil dalam sunyi,
memanggil-manggil dengan bahasa yang tak kaupahami

Jangan ragu,
ia tak akan benar-benar meninggalkanmu
Usai menziarahi seluruh tempat yang pernah kaukunjungi
ia akan kembali
Mungkin letih
seperti kaki-kaki angin di hamparan pasir putih
yang melengkung jauh di dalam sajakku
dimana tak sesuatu pun kautemu

2005
Sitok Srengenge
taken from the book On Nothing

Ketapang

Akan terlontar sekeping waktu
bila tak terdengar lagi suaramu
Hanya gaung fana dari seberang kenang
seakan tamu dengan buah tangan kesedihan
Kau lebih mesra ketimbang bersit cahaya dari celah jendela
yang mendaratkan kecupan-kecupan hangat di pelupuk mata

Selalu kurengkuh dirimu pada serajut kata-kata lembut
Kubebaskan pikiranmu mengembara
mencari seseorang yang selalu mengubah nama
O, betapa banyak ruang gelapmu
belum terlintasi kesadaranku

Alangkah cepat embun menguap dari daun-daun jambu itu
kemarau kembali bertandang dalam hidupku
Di senja lembayung kurebahkan badan
langit penuh mambang
tangan-tanganku mendekap tubuhmu
mengambang
di atas bumi kerontang

Angin utara segera tiba merenggutmu
menggugurkan helai-helai kenangan di kebun rahasiaku

Air telah lama meresap ke celah tanah
mengalir ke dunia entah
Di tebing-tebing cadas yang basah
masih kudengar gemanya
bagai sayup panggilan dari dasar lembah

Serangga malam yang riuh
kelepak burung dan lelawa menjauh
Kau menjelma bulan dalam remangku
mencahayai rumputan jadi ungu,
pohon-pohon biru,
ceruk-ceruk tanah
memeram perih waktu

Derita memang bukan yang dijanjikan
namun selalu datang bagai kesetiaan

Dan akan datang sekeping waktu
ketika tubuhmu telah jauh dari jangkauku
jauh melintasi gunung yang memercikkan bunga api
meninggalkan laut yang menyusun pantainya sendiri
dengan timbunan-timbunan sunyi

Kemarau kembali bertandang
melucuti ketapang dalam diri yang kapang
hingga telanjang

2001
Sitok Srengenge
taken from the book On Nothing

ssstttttt....

Sunyi...
Sepi...
Hening...

masih di sini ku berdiri
menanti sang pelangi
tuk hiasi pekatnya hari

kapan kau kan tiba?